- ElementaryOnline-
Jumat, 11 Juni 2010
How To Addressing naughty child
funny or innocent chatter of students in learning what we are conduct sometimes makes us laugh. but sometimes we also made angry with the chatter of students who understand less polite. So how to deal with them? The answer is to take it easy, we do not have to worry about this.we also do not need to use violence because it will make him hate you. We just need to do a few things below:
1. Give him more attention, eg, by flattery or praise when he does something good. In this way he will be ashamed when doing no good. He was considered a teacher and she will keep the attitude.
2. Give him responsibility. For example he made as head of the group or class president. This would make it did not have time to do other things that make mischief because he had a responsibility to take care of his friends
3. Give a gift if he wants according to you. This will make you close to him and is easier to arrange.
That's it, easy right ....? Only one you need to guard, which is authority. Because he will abide by you if you dazzle him
Trick Master Class Situation
1. Always smiling
according to my personal experience, when the teacher would be comforting smile that her students. no load automatically. That's when the learning students will follow the well, without fear, and relax.
2. still keep the image
teachers can act as a friend to children's learning, teachers must also occasionally make the students understand that you are a teacher while they were students. so they will appreciate all your actions, and even makes you as an idol. edge of the recall, do it kindly.
3. convince yourself that you can control them
Remember that the suggestion is very influential on a desire. make sure you stay relaxed when they are currently facing, get rid of emotions that arise because of their kenalakan.
4. create an enjoyable classroom atmosphere.
though you are friendly, and always smiling but learning that you do usually just so long the child will be bored. you need to intersperse with games, singing together, slapstick, and playing pat.
5. give special attention to the few students who are naughty, smart, stupid, and creative
with a few tricks above, I am sure you will be loved by your students. they will think what you are saying. and you can master class situation.
Rabu, 09 Juni 2010
Collection of poems children
Friend ... ..
When will we mature later
Maybe I will be pretty
And you will be beautiful
What will we do later I do not know
We will be what will I do not know
But I assure you there will always be
When you love and grief
Come Learn Friend...
Come learn, for the sake of our future
... Friend.
Come learn, for the sake of our nation
Because this nation
really want his children to be great
come on friends we learn
so that this nation is proud to welcome the world ....
Macapat Song
1. Maskumambang
2. Pocung
3. Megatruh
4. Gambuh
5. Mijil
6. Kinanti
7. Asmaradana
8. Durma
9. Pangkur
10. Sinom
11. Dandanggula
This song has the perfect rules, the creation of the poet or poets. Rules were rules, among others, "teachers Gatra", "teacher wilangan", "music teacher" Gatra teachers is the number of rows in the stanza of a song. Teacher Wilangan is the number of syllables in each line. Teacher Song is the sound of vocals at the end of the fall line. Here is an example Asmaradana song lyric:
Ari Anjasmara mami (8 i)
Mas mirah kulaka warta (8 a)
Dasihmu tan Wurung layon (8 o)
Aneng Kutha Prabalingga (8 u)
Prang lan uru Bisma (7 a)
Kariya mukti wong ayu (8 u)
Pun kakang pamit palastra (8 a)
The existence of the current song can be said macapat very sad. Art is one of a kind local arts are almost destroyed by their owners. Though this type of art have mean of good guide to human life in relation to society and god.
When we listen to mine macapat, at first glance it is very difficult for us to duplicate. Because srtuktur song devious and sometimes strident-strident, but that's where its beauty lies. We as compulsory heir to generations to preserve what has been bequeathed to us. Anyway it would not hurt for us to preserve it. Start from ourselves our spirit dalu transmitted to others, especially the younger generation (elementary, junior high school, students)
The introduction of culture from an early age is the best. because their brains are still good to receive any input pairs will they remember in a long time. If they already know, then they will love our culture.
Minggu, 06 Juni 2010
Recommend Childrean On Their Culture
Due to globalization, local culture to be shrinking its movement. Not many more people who want to know though that the They own culture, many of them even pretended to be allergic to the smell of local culture as it is considered katrok or Ndeso. Katrok true that our culture? Of course not ... ... ... ...
Many people who say it katrok regional culture. On the basis of what they say about it? Can be ascertained that they had no knowledge of it, they did not know him, and just go with the flow to be visible with the times. Did you know they have a regional cultural and artistic value is very high?
Even some of the art-art that represents the parent of one type of culture prevalent today as gamelan. It turns out gamelanlah art that inspired the birth of jazz. Many of the structures ... ... which is derived from gamelan music on the Jazz. From the sound of music was a diverse blend of music equipment to produce beautiful tones and a high level of art. Other music instrument like ketipung, flute, angklung, etc. have high artistic value. Likewise with other arts such as puppets, teri-dances, and songs mocopat. This culture has a very deep meaning. But unfortunately many are ignored. Especially young genarasi. If culture is stolen gold worth of new people shouting claiming they stole their culture, while before he too was never touched, let alone preserve.
Regional culture in Indonesia is very diverse, ranging from music, dance, song, until the child's game. We as the owner was obliged to preserve heritage. Maybe difficult, because we are located among those who do not want to preserve it. But we still have to try because that's our obligation. At least we know our own cultures, not to a culture that bequeathed to us just disappear.
Sabtu, 05 Juni 2010
Menulis Tegak Bersambung
Selain manfaat diatas ternyata menulis dengan huruf sambung atau yang biasa disebut dengan menulis halus ini mempunyai banyak manfaat. menurut Wang Muba Manfaat-manfaat yang bisa didapat dari kegiatan ini adalah
1) Merangsang kerja otak lebih kreatif
2) Menulis lebih cepat
4) Tulisan yang dihasilkan lebih indah dan rapi
5) Mengasah daya seni
mungkin masih banyak lagi manfaat yang lain....
jadi ayo ajarkan anak anda menulis dengan huruf tegak bersambung....
Model Quantum Learning
Quantum Learning merupakan salah satu pendekatan penbelajaran yang mengaktifkan siswa. Keaktifan siswa dalam hal ini dilakukan dengan senang, nyaman, mudah serta dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Menurut Bobbi DePorter (2006: 16) Model Quantum Learning merupakan penggabungan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode ciptaannya sendiri. Termasuk diantarany konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti teori otak kanan dan kiri, pilihan modalitas, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic, belajar berdasarkan pengalaman, simulasi atau permainan
Pengertian lain dari Quantum Learning dalam (http:// Learningforum.com)
“Quantum Learning is a Comprehensive model that covers both educational theory and immediate classroom implementation. Into integrates research-based best practices in education into a unified whole, making content more meaningful and relevant to students’ lives”. Artinya Quantum Learning merupakan keseluruhan model yang mencakup kedua teori pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa. Lebih dari itu, Bobby De Porter juga menyatakan bahwa Quantum Learning adalah suatu model yang komprehensif yang mena mencakup baik teori pendidikan dan implementasi kelas segera. Hal mengintegrasikan praktik terbaik berbasis penelitian dalam pendidikan menjadi suatu kesatuan yang utuh, konten yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa
Drs. Sugiyanto, M.Si (2008: 69) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik yang menjadikan Quantum Learning disebut model pembelajaran yang unggul. Beberapa Karakteristik tersebut antara lain:
1) Menekankan pada taraf pemercapatan hasil belajar dengan tingkat keberhasilan tinggi. pemercepatan pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran ini diandaikan sebagai lompatan kuantum. Maksud dari hal ini adalah menurut pembelajaran kuantum, proses pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi. Untuk itu, segala hambatan dan halangan yang dapat melambatkan proses pembelajaran harus disingkirkan, dihilangkan, atau dieliminasi. Di sini pelbagai kiat, cara, dan teknik dapat dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik, suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, serta penataan tempat duduk yang rileks
2) Sangat menekankan kelamiahan dan kewajaran proses belajar serta kebermutuan makna pembelajaran. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan.
3) Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman. Tiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ketika seseorang belajar sesuai gaya yang ia mampu maka hasil belajar akan lebih baik. Oleh karena itu perlu dikembangkan aktivitas-aktivitas pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran.
Berdasarkan uraian pengertian Quantum learning dapat ditarik kesimpulan bahwa Quantum Learning adalah suatu model pembelajaran yang memberikan trik, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman, daya ingat, serta belajar sebagai proses menyenangkan dan bermakna, sehingga membuat siswa nyaman dan berusaha untuk memperbaiki hasil belajarnya.
a. Prinsip Quantum Learning
Prinsip dapat berarti sebuah aturan aksi atau perbuatan yang diterima atau dikenal. Ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut.
1. Prinsip utama Quantum Learning berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar). Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik pembelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru. Di samping berarti dunia pembelajar diperluas, hal ini juga berarti dunia pengajar diperluas.
2. Dalam Quantum learning juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu atau partitur, pemainan simfoni ini memiliki struktur dasar chord. Struktur dasar chord ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar pembelajaran kuantum yang antara lain sebagai berikut:
a. Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara
b. Ketahuilah bahwa Segalanya Betujuan
c. Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan
d. Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran
Pembelajaran atau belajar selalu mengandung risiko besar.
e. Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan.
3. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi pembelajaran kuantum. Keunggulan tersebut antara lain:
a. Terapkanlah hidup dalam integritas
b. Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan
c. Berbicaralah dengan niat baik
d. Tegaskanlah komitmen
e. Jadilah pemilik
f. Tetaplah lentur
g. Tetaplah lentur pertahankanlah keseimbangan
b. Faktor yang mendukung model Quantum learning
Model Quantum Learning melihat kesuksesan siswa pada unsur-unsur terkait yang tersusun dengan baik dalam sudut pandang yang berbeda. Diantaranya adalah suasana, lingkungan, landasan, rancangan nilai-nilai, dan keyakinan. Unsur-unsur tersebut harus benar-benar dimengerti oleh guru (De potter dkk, 2008: 14). Penjelasannya secara singkat antara lain:
1) Suasana
Dalam pembelajaran guru harus dapat memilih dan menerapkan bahasa dengan baik dan benar, menjalin rasa simpati dengan siswa, membuat suasana nyaman dan gembira, karena suasana tersebut akan membawa kegembiraan siswa dalam belajar.
2) Landasan
Kerangka kerja, tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberikan pedoman bagi siswa dan guru untuk bekerja dalam komunitas belajar.
3) Lingkungan
Cara guru mengatur tatanan ruang kelas. Hal ini meliputi pengaturan meja dan kursi, penerangan yang cukup, warna, serta iringan musik yang membuat suasana belajar lebih santai dan nyaman.
4) Rancangan
Yang dimaksud adalah penciptaan unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa secara terarah. Selain itu rancangan juga berfungsi agar siswa dapat lebih mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar menukar informasi.
5) Nilai-nilai dan keyakinan
Jika semua aspek ditata dengan baik, suatu keajaiban akan terjadi. Konteks tersebut dapat menciptakan rasa saling memiliki. Kelas akan menjadi komunitas belajar, tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa bukan karena unsur keterpaksaan.
Quantum Learning menciptakan lingkungan fisik yang mendukung yang akan meningkatkan dan memperkuat belajar. Ideal lingkungan belajar meliputi pencahayaan yang memadai, warna tujuan, poster afirmasi positif, tanaman, alat peraga dan musik. Elemen ini mudah dimasukkan dalam satu kelas, dan siswa menikmati belajar lebih dalam lingkungan yang nyaman
c. Penerapan model Quantum Learning dalam pembelajaran
Model Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang menggabungkan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar. interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur efektif yang mempengaruhi kesuksesan belajar siswa. Quantum learning juga memberikan kesempatan secara luas dan menyenangkan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat diwujudkan dalam bentuk pertanyaan atau memberikan jawaban dalam pembahasan materi pembelajaran. Dalam menerima jawaban dari siswa guru tidak boleh langsung menyalahkan jika jawaban tersebut memang salah, akan tetapi guru harus mengganti pertanyaan yang sifatnya mengarahkan siswa agar dapat memberikan jawaban yang benar. Adapun sikap guru kepada siswa yang menjawab dengan benar yaitu guru berusaha mengetahui alur pemikiran siswa tersebut untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya lebih lanjut
Menurut Boby De Potter, dkk (2008: 88) Kerangka Perancanaan model Quantum Learning mengacu pada konsep “TANDUR” yang merupakan akronim dari Tanamkan, Alami, Namai, Demonsrtasikan, Ulangi, dan, Rayakan. Unsur- unsur ini membentuk basis struktur yang melandasi pembelajaran Quantum. Kerangka perencanaan Quantum Learning adalah sebagai berikut:
(a) Tumbuhkan
Menyertakan siswa, memikat mereka, memuaskan keingintahuan mereka, dan membuat mereka tertarik dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan sebuah pertanyaan pancingan tentang pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari, menyanyikan sebuah lagu yang berhubungan dengan materi yang hendak disampaikan, hal lain yang dapat dilakukan adalah memberikan sebuah teka-teki tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan materi.
(b) Alami
Memberikan siswa suatu pengalaman belajar, menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui dan menguasai suatu hal lebih dalam. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta siswa menyebutkan ciri-ciri sesuatu yang dikenal siswa menurut pengalamannya.
(c) Namai
Pada rancangan Quantum Learning namai dilakukan agar siswa bisa tetap berada dalam lingkungan dimana ia sedang mempelajari suatu materi tertentu dan mudah mengingatnya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara diajak bertanya jawab tentang benda atau sesuatu hal yang mereka sukai atau sesuatu hal tidak mereka ketahui. Sehingga mereka tertarik dengan pembelajaran karena keingintahuan mereka terjawab.
(d) Demonstrasikan
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan mempraktekan, menjelaskan, atau menampilkan sesuatu yang mereka ketahui dari hasil belajarnya. Hal ini akan membuat siswa merasa mampu dan lebih percaya diri.
(e) Ulangi
Merekatkan gambaran keseluruhan. Pengulangan dalam hal ini bermanfaat untuk memperdalam ingatan siswa tentang materi yang sudah dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan permainan secara berkelompok untuk menyebutkan, menjelaskan, menebak, atau mempraktekan sesuatu yang telah mereka pelajari.
(f) Rayakan
Menurut Bobby De Potter sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan, perayaan juga menambah semangat belajar. Bentuk perayaan dalam hal ini dapat berupa pemberian tepuk tangan, penguatan, atau benda yang sifatnya membuat siswa merasa dihargai pekerjaannya dan selalu semangat untuk belajar.